Ridwan Effendi's Production

Latest

.: All about Pemrograman JAVA

Java sebagai salah satu bahasa pemrograman baru menjanjikan banyak kemudahan bagi programer junior maupun senior. Tutorial ini akan membawa Anda mengenal lebih jauh bahasa ini melalui pembahasan konsep model perancangan dan petunjuk sederhana penggunaannya.

Apakah Java?

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan ­platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer­­. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portabel.

Platform Independent

Platform independent berarti program yang Read the rest of this page »

* Orientasi D4 ITB-SEAMOLEC paling G.O.K.I.L

Pastinya udah pada tau dong orietasi tuh apaan… 😀
Ya kali ini aku ingin berbagi pengalaman mengenai Orientasi D4 ITB – SEAMOLEC yang bertempat di Pondok Cabe Ciputat. Aduh alamat lengkapnya lupa… 😳  heuheu
Pada hari sabtu 26-11-11 tuh aku dan kawan-kawan sekostan harus bangun jam 3 pagi… haha bkn hal yg biasa bagi diriku, tapi kalo enggak kaya gitu kita bakal kesiangan. 😉
Setelah perjuangan yang cukup keras, akhirnya sampai juga kita di Seamolec dan berkumpul dilapangan jam 06.00 WIB. Setelah berkumpul kita di bagi kaos Orientasi oleh panitia… hihi baju baru uy!
Singkat cerita di awal kita kedatangan seseorang dengan penampilan cukup keren yaitu Pak Stanley yang menjadi mentor selama orientasi ini berlangsung. Sungguh luar biasa, di usianya yang cukup tua tapi semangatnya masih muda bisa di bilang mengalahkan semangat kita sebagai anak muda 😯 …

Temen-temen ni yang paling aku suka dari acara Orientasi ini, yaitu kerjasama yang solid antar anggota kelompok, wah betul-betul pelajaran yang sangat berharga… dimana satu sama lain individu dapat saling membantu.

Mudah-mudah apa yang kami pelajari dari kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kehidupan kedepannya.

* About My Village…

Selamat pagi semua…

Maaf ya baru kali ini aku bisa update blognya, tapi gak apa-apa dech daripada enggak sama sekali, ia kan!! hehehe
Ini aku mau memperkenalkan daerah kelahiran ku, tempat dimana aku tumbuh besar dan tinggi, daerah yang banyak sekali kenangan tentang diriku… hahaha mulai dech puitisnya.

Nah daerah tempat tinggalku dekat sekali dengan obyek wisata Candi Cangkuang Kecamatan Leles  Kabupaten Garut Jawa Barat.

Danau kecil atau biasa disebut dengan Situ membentang dengan bunga teratai dan eceng gondok   diatasnya. Situ Cangkuang, biasanya penduduk setempat menyebut nama tersebut dan termasuk salah satu Situ yang sangat bersejarah, karena ditengahnya terdapat sebuah bangunan candi. Candi Cangkuang adalah satu-satunya candi yang dapat dipugar di daerah Jawa Barat.

Nama Candi Cangkuang disesuaikan dengan nama desa dimana candi itu ditemukan. Desa Cangkuang berasal dari nama pohon yang banyak terdapat disekitar makam Embah Dalem Arif Muhammad, namanya pohon Cangkuang, pohon ini sejenis pohon pandan dalam bahasa latinnya ( Pandanus Furcatus ), tempo dulu daunnya dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus gula aren. Embah Dalem Arif Muhammad dan kawan-kawan beserta masyarakat setempatlah yang membendung daerah ini, sehingga terjadi sebuah danau dengan nama “Situ Cangkuang” kurang lebih abad XVII.  Embah Dalem Arif Muhammad dan kawan-kawan berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang untuk menyerang tentara VOC di Batavia sambil menyebarkan Agama Islam di Desa Cangkuang Kabupaten Garut. Waktu itu di Kampung Pulo salah satu bagian wilayah dari desa Cangkuang sudah dihuni oleh penduduk yang beragama Hindu. Namun secara perlahan namun pasti, Embah Dalem Arif Muhammad mengajak masyarakat setempat untuk memeluk Agama Islam.

Desa Cangkuang terletak disebelah utara kabupaten Garut masuk Kecamatan Leles, tepatnya berjarak  17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Untuk menuju situs Cangkuang dari arah Bandung, bisa menggunakan mobil pribadi atau umum. Dari arah Bandung menuju Garut kita akan ketemu dengan kecamatan Leles, ketika sampai di Leles ada sebuah papan petunjuk yang sangat jelas yang menunjukkan posisi Candi Cangkuang. Masuk ke dalam sejauh kurang lebih 3 km, dengan jalan beraspal dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun empat, bahkan masih dipertahankan angkutan tradisional delman ( andong ). Apabila ditempuh dengan jalan kaki memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Udara didaerah ini tergolong sejuk, karena terletak di ketinggian 700 m diatas permukaan air laut. Disepanjang perjalanan dari Leles ke desa Cangkuang kita akan menyaksikan indahnya sawah yang hijau, disebelah utara kita akan melihat Gunung Haruman, dan disebelah barat akan nampak Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur yang menjulang tinggi.

Wah keren kan… So temen-temen kalau mau main kedaerah ku, silahkan ya hubungi Polisi terdekat, he he he bercanda! 🙂